(Sholihin), Pembuatan Etil Ester dari Minyak Goreng Bekas, Makassar, (Pembimbing I: HB Slamet Yulistiono, Dipl-Ing., M. T. dan Pembimbing II: Joice Manga, S. T., M. T.).
Penelitian ini bertujuan membuat etil ester (biodiesel) dari minyak goreng bekas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti solar, serta menentukan cara pencucian etil ester yang efektif untuk menghindari emulsifikasi.
Penelitian dilaksanakan pada sebuah reaktor batch berpengaduk. Pada pembuatan etil ester digunakan 2 jalur reaksi yaitu transesterifikasi dan estrans (esterifikasi-transesterifikasi). Reaktan-reaktan yang digunakan adalah etanol 100% berlebih, katalis natrium hidroksida (0,5%; 0,75%; 1% dan 1,25% b/b) pada reaksi transesterifikasi, serta katalis asam sulfat pekat (1%; 2%; dan 3% b/b) pada reaksi esterifikasi. Reaksi dilaksanakan pada suhu 78oC dan tekanan 1 atm. Keefektifan 2 jalur reaksi diperbandingkan berdasarkan jumlah perolehan etil ester. Pencucian etil ester dilakukan dengan 4 perlakuan yang berbeda kemudian dibandingkan keefektifannya berdasarkan tingkat kesulitan pencuciannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa katalis natrium hidroksida terbaik pada reaksi transesterifikasi adalah 1% b/b dengan perolehan etil ester sebesar 76,12%, berat jenis 0,879 g/ml, dan viskositas 3,78 cSt. Pada reaksi estrans, katalis asam sulfat pekat yang terbaik adalah 2% b/b dengan perolehan etil ester sebesar 83,2%, viskositas 3,7 cSt, dan berat jenis 0,8786 g/ml. Jalur reaksi yang lebih efektif untuk membuat etil ester yaitu jalur reaksi transesterifikasi dengan yield sebesar 76,12%. Pencucian etil ester yang lebih efektif yaitu dengan mendiamkan etil ester kasar semalam, memisahkan gliserolnya, menambahkan asam fosfat kemudian mencucinya dengan air.