Sarmiati Andis, Penggunaan Sekam Padi Sebagai Adsorben Zat Warna Merah dari Limbah Pencelupan Tekstil : Studi Secara In Vitro Menggunakan Larutan Rhodamin B (pembimbing I :Drs Herman Bangngalino, MT .pembimbing II : Muh. Saleh ST, M.si).

Perkembangan industri tekstil di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan telah maju dengan pesat, dampak negatif dari perkembangan industri tekstil terutama pada proses pencelupan dengan menggunakan zat warna. Pada proses ini, zat warna yang digunakan pada umumnya tidak akan terserap seluruhnya ke dalam bahan tekstil, sehingga efluen yang dihasilkan masih mengandung residu zat warna. Hal inilah yang menyebabkan efluen tekstil menjadi berwarna dan mudah dikenali pencemarannya apabila dibuang langsung ke perairan umum. Adsorpsi merupakan salah satu cara yang baik untuk menyerap limbah tekstil berwarna merah tersebut. Salah satu produk samping industri maupun hasil kegiatan pertanian berpotensi untuk dijadikan penyerap yang murah adalah sekam padi.
Pada penelitian ini adsorben yang dipergunakan adalah sekam padi, yang diperoleh dari tempat penggilingan padi secara acak. Proses adsorpsi dilakukan dengan sistem bacth, dimana variasi yang dilakukan berupa variasi ukuran partikel (1,4; 0,633; 0,355; 0,200; dan 0,112 mm) variasi waktu kontak (30, 60, 90, 120, dan 150 menit) dan berat sekam padi 10 gr. Rhodamin B direndam didalam sekam padi kemudian campuran disaring dan dianalisa dengan menggunakan Spektrofotometer Sinar Tampak.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin kecil ukuran partikel sekam padi semakin besar kemampuan adsorpsinya. Ukuran partikel yang paling efektif untuk menjerap zat warna merah rhodamin B adalah ukuran partikel -0,633+0,355 mm, dimana mampu menjerap sebanyak 81,765 % pada waktu kontak 150 menit. Waktu kontak yang paling optimum untuk menyerap zat warna merah rhodamin B ditunjukkan pada waktu kontak 150 menit.