Seiring dengan naiknya kebutuhan minyak diesel dan makin tipisnya cadangan minyak bumi, maka perlu digalakkan penelitian tentang pembuatan minyak diesel alternative dengan bahan baku minyak goreng bekas. Penelitian ini bertujuan membuat minyak diesel dari minyak goreng bekas melalui proses reaksi transesterifikasi dengan menggunakan metanol berlebih yang ditambah dengan urea dan garam dapur.
Pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas dilakukan dengan cara transesterifikasi dengan menggunakan metanol dan katalis basa yaitu NaOH pada suhu 600C selama 2 jam. Adapun variabel yang divariasikan adalah penambahan urea dengan konsentrasi 2, 4, 6, 8, dan 10% dari berat minyak. Hal yang sama juga dilakukan pada penambahan garam dapur dengan konsentrasi 2, 4, 6, 8, dan 10% dari berat minyak.
Berdasarkan hasil-hasil analisis yang dilakukan, maka kondisi yang paling baik dicapai pada penambahan urea 10% dengan yield sebesar 94,01 %, viskositas 5,24106 mm2/s, densitas 0,8887g/ml, kadar abu 0,0232%, flash point 1300C, angka asam 0,7552 mg KOH/g, dan kadar air 0,0446%. Sedangkan pada penambahan garam dapur 2% dicapai yield sebesar 87,77%, viskositas 4,86723 mm2/s, densitas 0,8893g/ml, kadar abu 0,0484%, flash point 126oC, angka asam 0,7832mgKOH/g, dan kadar air 0,0440%. Sebagai pembanding dilakukan juga pembuatan biodiesel tanpa penambahan urea dan garam dapur dengan yield sebesar 61,55%, viskositas 4,89049 mm2/s, densitas 0,8870g/ml, kadar abu 0,0066%, flash point 1330C, angka asam 0,6719 mgKOH/g, dan kadar air 0,0375%.