Triono, Rahmat (2010) Pembuatan Bioetanol dari Fraksi Organik Sampah Kota Makassar. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.
RAHMAT TRIONO_331 07 060_PEMBUTAN BIOETANOL DARI FRAKSI ORGANIK SAMPAH KOTA MAKASSAR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Abstract
(Rahmat Triono), Pembuatan Bioetanol dari Fraksi Organik Sampah Kota Makassar. (Pembimbing : HR.Fajar, S.T.,M.Eng dan Lasire, S.T).
Cadangan minyak bumi semakin menipis karena pemakaian bahan bakar minyak semakin meningkat, oleh karena itu perlu dicari energi alternatif. Problem sampah merupakan isu penting di lingkungan perkotaan sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dan peningkatan aktivitas pembangunan khususnya di Kota Makassar maka perlu penanganan sampah secara simultan. Dari kedua permasalahan tersebut, maka sampah dapat dimanfaatkan menjadi bioetanol sebagai alternatif sumber energi terbaharukan. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan sampah organik sebagai bahan baku pembuatan bioetanol.
Penelitian ini memiliki 6 tahap yaitu : persiapan bahan baku, fraksinasi bahan baku, analisis kandungan holoselulosa, hidrolisis asam, fermentasi dan analisis hasil bioetanol. Adapun bahan baku dibagi atas 3 fraksi yaitu fraksi I sampah yang memilki kandungan pati, fraksi II sampah yang lebih banyak memiliki kandungan holoselulosa dan fraksi III sampah yang lebih banyak memilki kandungan lignoselulosa. Setelah pembagian fraksi sampah kemudian dianalisis kandungan holoselulosanya. Proses hidrolisis dengan menggunakan asam sulfat encer dilakukan dalam dua tahap: tahap pertama pada suhu 190oC dan tahap kedua 210oC. Proses selanjutnya adalah fermentasi menggunakan ragi Sacharomyces cerevisiae selama tiga hari. Cairan hasil fermentasi dianalisis kadar alkoholnya dengan pengujian densitas.
Hasil karakterisasi terhadap sampah Kota Makassar adalah fraksi I (sayur-sayuran dan buah-buahan) mengandung holoselulosa paling sedikit, yakni 15,39% sedangkan fraksi II (bambu, rumput,koran, kertas, kayu, dan daun mangga) mengandung holoselulosa paling banyak, yakni 71,8%. Hasil hidrolisis yang dilakukan dalam dua tahap menunjukkan bahwa fraksi III memiliki kadar gula tertinggi yakni 8,84%. Pada 100 gram sampel fraksi III yang dihidrolisis dan difermentasi, dihasilkan 1330 ml cairan yang mengandung alkohol 4,82%.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Jurusan Kimia > D3 Teknik Kimia |
Depositing User: | Rahmawati S.Sos |
Date Deposited: | 03 Apr 2024 06:14 |
Last Modified: | 03 Apr 2024 06:14 |
URI: | https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/8819 |