Pengolahan minyak kelapa sawit menghasilkan limbah berupa cangkang dan tandan kosong kelapa sawit dan merupakan pohon yang mengandung serat berlignoselulosa, oleh karena itu salah satu cara pemanfaatan limbah berupa tandan kosong kelapa sawit adalah sebagai bahan baku serat untuk menghasilkan kertas dan sebagai bahan baku pembuatan papan komposit.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat papan komposit dari tandan kosong kelapa sawit dengan menggunakan dua jenis perekat yakni limbah plastik daur ulang dan urea formaldehid, kemudian diuji kwalitasnya dengan uji kekuatan patah (KP), kekuatan tarik (KT), kerapatan () dan daya serap air.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa papan komposit yang menggunakan perekat limbah plastik daur ulang mempunyai kwalitas yang lebih baik adalah papan pada perbandingan komposisi 2,5 bagian perekat : 2,5 bagian tandan dengan kekuatan patah (KP) 40,89 kg/cm2, kekuatan tarik (KT) 6,03 kg/cm2), kerapatan () 1,13 g/cm3, dan daya serap air untuk setiap jam perendaman yakni untuk 1 jam adalah 39,83 %/jam, 2 jam adalah 26,87 %/jam, 3 jam adalah 20,47 %/jam, 4 jam adalah 19,32 %/jam dan 24 jam adalah 3,85 %/jam, sedangkan papan komposit dengan menggunakan perekat urea formaldehid yang paling baik kwalitasnya adalah papan komposit pada perbandingan komposisi 3 bagian perekat : 2,5 bagian tandan dengan hasil pengujian kekuatan patah (KP) 147,26 kg/cm2, kekuatan tarik (KT) 31,6 kg/cm2. kerapatan () 1,67 g/cm3, dan daya serap air untuk setiap jam perendaman yakni untuk 1 jam adalah 36,30 %/jam, 2 jam adalah 24,37 %/jam, 3 jam adalah 17,42 %/jam, 4 jam adalah 6,38 %/jam, dan 24 jam adalah 2,29 %/jam. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa papan komposit dengan menggunakan perekat urea formaldehid lebih baik dibandingkan papan komposit dengan menggunakan perekat limbah plastik daur ulang.