Plastik biodegradabel adalah polimer yang secara alamiah dapat terdegradasi melalui aktivitas mikroorganisme. Bahan dasar pembuatan plastik biodegradabel adalah pati. Pati bersifat mudah terdegradasi, melimpah, dan terjangkau namun memiliki kekurangan yaitu kurang elastis dan bersifat hidrofilik. Pada penelitian ini sumber pati yang digunakan adalah umbi uwi (Deoscorea alata). Untuk meningkatkan kekuatan mekanis pada plastik biodegradabel, dilakukan penambahan zat aditif seperti pulp selulosa. Penambahan pulp selulosa diharapkan dapat meningkatkan kuat tarik plastik. Aditif selulosa yang digunakan berasal dari limbah jerami padi karena memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi. Penambahan sorbitol sebagai plasticizer diharapkan dapat meningkatkan elastisitas untuk memperlemah kekakuan dari polimer.
Tujuan penelitian untuk menentukan komposisi pulp selulosa yang optimal sebagai penguat plastik biodegradabel. Metode yang dilakukan yaitu pembuatan pulp selulosa dari jerami padi dan pembuatan plastik biodegradabel dari umbi uwi dan pulp selulosa. Variabel proses pembuatan plastik biodegradabel adalah variasi konsentrasi pulp selulosa dan kecepatan pengaduk. Konsentrasi pulp yang digunakan 0%, 5%, 10% dan 15% dari berat bahan baku. Sedangkan kecepatan pengaduk yang digunakan 550 rpm, 650 rpm, 750 rpm, dan 850 rpm. Parameter analisa produk plastik biodegradabel adalah kuat tarik, masa urai (biodegradabilitas), ketahanan panas, dan ketahanan air.
Hasil uji sampel film plastik menunjukkan komposisi pulp selulosa 5% dengan kecepatan pengadukan 750 rpm merupakan kondisi optimal sebagai penguat palstik biodegradabel. Nilai kuat tarik sebesar 5.442 (N/mm)2 dan kuat mulur 22,66%. Masa urai selama 8 hari, ketahanan panas dengan suhu maksimum 230°C (kondisi hangus) dan 170°C (kondisi mengkerut) serta ketahanan air senilai 55,15%.