(Heryana Umrah), Proses pembuatan kaya dengan menggunakan buah sawo manila, Makassar (Pembimbing I Ir. Swastanti Brotowati, M.Si dan Pembimbing II Ir. Zulmanwardi, M.Si).

Sawo manila adalah tumbuhan berbuah musiman yang dipanen dua kali setahun, yaitu pada bulan Januari dan Agustus. Apabila musimnya tiba, jenis buah ini hanya dimakan dalam keadaan segar, tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama dan belum banyak dimanfaatkan sebagai produk yang diawetkan seperti selai, margarin atau dicampur ke dalam es krim. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini dengan tujuan membuat kaya menggunakan bahan dasar buah sawo manila. Dipilih sawo manila karena rasanya yang khas, daging buahnya yang lembut, dan kadar gulanya mencapai 14%.
Buah sawo manila yang telah matang dihaluskan hingga menjadi bubur. Setiap 100 g bubur buah sawo manila, dikerjakan dengan dua variasi bahan tambahan yaitu 50 g susu bubuk dan 50 mL santan. Masing-masing bahan tambahan tersebut ditambahkan gula merah pada variasi komposisi 25, 50, 75, dan 100 g dengan asam sitrat pada variasi komposisi 0; 0,05; 0,10; 0,15; dan 0,20 g.
Berdasarkan hasil penelitian ini, kaya dari buah sawo manila memenuhi SNI- No. 01-3704 -1995. Kaya yang memenuhi standar diperoleh pada komposisi gula merah 75 g, susu bubuk 50 g dan asam sitrat 0,10 g, kaya ini mempunyai gula total (dihitung sebagai sakarosa) 43,33%, kadar protein 2,55%, dan kadar air 29,97%. Sedangkan kaya dari buah sawo manila pada komposisi gula merah 75 g, santan 50 mL dan asam sitrat 0,15 g tidak memenuhi standar karena mempunyai gula total (dihitung sebagai sakarosa) 37,73%, kadar protein 1,11% dan kadar air 36,98%. Berdasarkan uji responden, produk kaya yang paling banyak digemari adalah kaya dari buah sawo manila dengan bahan tambahan santan.