(Dwi Puspita H. Putri), Optimasi Waktu Fermentasi Biji Jagung Terhadap Yield Pada Pembuatan Bioetanol (Pembimbing I : Tri Hartono, LRSC.,M.Chem.Eng., Pembimbing II : Ir. Hastami Murdiningsih, M.T)

Salah satu bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan adalah bioetanol. Bioetanol merupakan bahan bakar yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Bahan dasar bioetanol yang dikembangkan di Indonesia saat ini adalah jagung, ubi, dan tebu. Jagung merupakan salah satu bahan untuk pembuatan bioetanol yang paling efisien karena mudah diperoleh dan harganya murah. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan waktu fermentasi jagung yang optimum untuk menghasilkan etanol dengan konsentrasi tinggi dan menentukan kadar etanol hasil fermentasi jagung yang dianalisis menggunakan kromatografi gas.
Penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap, yang pertama adalah tahap hidrolisis enzimatis yang terdiri dari proses likuifikasi dimana enzim α-amylase ditambahkan dan proses sakarifikasi dimana enzim glukoamilase ditambahkan, serta tahap kedua yaitu tahap fermentasi (proses konversi gula menjadi etanol) yang waktu fermentasinya divariasikan yakni 24, 48, 72, dan 96 jam. Analisa yang dilakukan yaitu analisa kadar gula reduksi menggunakan metode luff schroll dan analisa kadar etanol menggunakan kromatografi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kadar gula reduksi setelah proses likuifikasi sebesar 8,78% dan setelah proses sakarifikasi sebesar 11,68%, dimana kadar gula reduksi jagung awal sebesar 2,43%. Hasil fermentasi yang mengandung etanol tertinggi, yakni 6,0% diperoleh pada waktu fermentasi 48 jam.