Sumina. Pembuatan Biogas Dari Sampah Sayuran dan Buah-buahan dengan Menggunakan Campuran Kotoran Sapi pada Rasio C/N 20 dan Rasio C/N 30. Di bawah bimbingan Dra. Abigael Todingbua’, M.Si dan pembimbing II Rahmiah Sjafruddin, S.T., M.Eng

Energi biogas dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik, misalnya sampah sayuran dan buah-buahan. Sampah sayuran dan buah-buahan sangat berpotensi untuk dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan biogas karena mengandung senyawa organik yang tinggi.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh rasio C/N 20 dan C/N 30 terhadap produksi biogas dari sampah sayuran dan buah-buahan, dan potensi komposisi sampah organik. Biogas dihasilkan melalui proses pemecahan bahan organik yang melibatkan aktivitas mikroorganisme anaerob dalam biodigester yang beroperasi secara batch dengan kapasitas 55 liter dengan volume isian sebanyak 30 liter digunakan selama 30 hari pengamatan. Parameter utama adalah VS, TS, VFA, pH, dan kadar metan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar TS masing-masing biodigester mengalami peningkatan. Kadar VS masing-masing biodigester mengalami penurunan terhadap waktu fermentasi, nilai pH dengan rasio C/N 20 berkisar 4 – 6 sedangkan nilai pH dengan rasio C/N 30 berkisar 5-6. Temperatur pada kedua perlakuan berkisar 26 – 28oC. Kadar metan dengan rasio C/N 20 sebesar 4,598% dihasilkan pada hari ke-14 sedangkan pada rasio C/N 30 tidak dapat menghasilkan gas metan. Dapat disimpulkan bahwa campuran yang bagus untuk menghasilkan biogas adalah perlakuan rasio C/N 20.