Nurul Budi, “Ekstraksi dan Analisis Polifenol Dari Rambut Jagung”, Makassar. Pembimbing I Drs. Herman Bangngalino, M.T, dan pembimbing II Dr. Mahyati, ST.,M.Si.
Rambut jagung merupakan bunga betina dari jagung yang tersusun dalam suatu tongkol pada ketiak daun. Rambut jagung memiliki kandungan senyawa aktif antara lain saponin, flavonoid, minyak atsiri, alantoin, beta-karoten, beta-sitosterol, geraniol, limonene, dan mentol. Beberapa senyawa aktif didalam rambut jagung salah satu diantaranya adalah flavonoid yang diketahui dapat berfungsi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan menentukan waktu ekstraksi optimum polifenol dari rambut jagung dan kadar polifenol didalam ekstrak rambut jagung serta menyediakan ekstrak polifenol yang diekstraksi dari rambut jagung dalam bentuk serbuk..
Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yakni tahap pertama penentuan waktu ekstraksi, dan tahap kedua penyediaan ekstrak polifenol dalam bentuk serbuk. Pada tahap pertama, ekstraksi dilakukan menggunakan variabel waktu 1,2,3,4, dan 5 jam dengan pelarut etanol. Dalam hal ini polifenol dari rambut jagung diekstraksi dengan metode maserasi sesuai variabel waktu. Pada tahap kedua, ekstrak polifenol yang diperoleh dihilangkan pektinnya, kemudian fraksi polifenol ditambah maltodekstrin 6 g dalam 250 mL akuades. Campuran ini dikeringkan dengan spray dryer, serbuk polifenol yang diperoleh dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rambut jagung memiliki kadar polifenol yang berbeda-beda untuk setiap waktu ekstraksi, dimana hasil persen polifenol yang diperoleh berturut-turut untuk 1, 2, 3, 4, dan 5 jam adalah 0,112%, 0,214%, 0,230%, 0,267%, dan 0,376%. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka waktu ekstraksi yang paling tinggi kadar polifenolnya adalah 5 jam. Serbuk polifenol memiliki kadar polifenol sebanyak 0,916%.