(Endang Desyani Rombe, Pembuatan Pupuk Cair Kalium Sulfat dari Limbah Pertanian (Tandan Kosong Kelapa Sawit, Sabut Kelapa dan Bonggol Pisang). Pembimbing I: Tri Hartono, LRSC.,M.Chem.Eng. dan Pembimbing II: Rahmiah Sjafruddin, S.T.,M.Eng)
Tandan kosong kelapa sawit, sabut kelapa dan bonggol pisang merupakan limbah pertanian dari tanaman yang tersisa setelah dipanen atau diambil hasil utamanya. Penelitian ini bertujuan menentukan volume pelarut dan waktu pengadukan terbaik terhadap kandungan kalium yang dihasilkan, serta membuat pupuk cair kalium sulfat dengan bahan dasar tandan kosong kelapa sawit, sabut kelapa dan bonggol pisang.
Kalium diperoleh dengan metode ekstraksi, dimana ekstraksi pertama dilakukan dengan variasi volume pelarut 25 hingga 500 mL pada waktu tetap 30 menit. Setelah itu dilanjutkan dengan ekstraksi kedua dengan variasi waktu pengadukan 10 hingga 50 menit. Pembuatan pupuk cair dilakukan dengan menambahkan asam sulfat (H¬2SO4) 0,08 M.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume pelarut terbaik adalah 500 mL dengan kadar kalium 75,64% pada tandan kosong kelapa sawit, 73,28% pada sabut kelapa dan 56,74% pada bonggol pisang. Waktu pengadukan terbaik adalah 30 menit, pada tandan kosong kelapa sawit kadar kalium 41,04%, sabut kelapa 38,61% dan bonggol pisang 35,33%. Pupuk cair kalium sulfat yang dihasilkan dari limbah pertanian berupa tandan kosong kelapa sawit dengan kadar kalium 11,84%, sabut kelapa 15,38% dan bonggol pisang 15,22%. Hasil ini telah memenuhi standar Permentan No.43 yaitu sekitar 10-15%.