RINGKASAN
Pajak bagi perusahaan merupakan biaya atau beban yang akan mengurangi laba bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan pajak (tax planning) yang dapat dilakukan Wajib Pajak Badan dalam rangka meminimalkan pajak penghasilan yang terutang. Wajib Pajak dapat melakukan perencanaan pajak untuk meminimalkan pajak penghasilan yang terutang dalam batas yang tidak melanggar aturan. Dengan sistem pemungutan pajak self assessment memberikan kesempatan bagi Wajib Pajak dalam mewujudkan keuntungan dalam usahanya namun tidak terlepas dari kewajiban membayar pajak.
Penelitian ini menggunakan data dari laporan keuangan perusahaan. Data-data tersebut diperoleh dengan teknik analisis dokumen, Adapun tahapan perencanaan perpajakan yang dilakukan yaitu menganalisis dan informasi yang ada, membuat strategi perencanaan pajak yang dapat diterapkan sesuai undang-undang yang berlaku, mengevaluasi pelaksanaan perencaan pajak, kemudian membandingan jumlah pajak penghasilan yang terutang sebelum dan setelah perencanaan pajak dan menarik kesimpulan.
Hasil perhitungan analisis perencanaan pajak yang dilakukan oleh penulis berdasarkan pada besarnya pengeluaran non deductible expense yang merupakan koreksi fiskal positif pada perhitungan PPh Badan perusahaan pada tahun 2020 menunjukan bahwa perencanaan pajak dengan cara transformasi pengeluaran non-deductible expense menjadi deductible expense pada biaya entertainment dan biaya jamuan tamu yang dibuatkan daftar nominatifnya serta biaya liburan yang dibebankan sebagai biaya outbond karyawakn akan menghasilkan penurunan PPh badan sebesar Rp 149.666.593,00 dibandingkan sebelum diterapkan perencanaan perpajakan dan peningkatan pada PPh Badan pasal 28a sebesar Rp 77.812.032,00.