RINGKASAN

Pembacaan tegangan output Generator sinkron bisa saja tidak stabil antara fasa yang satu dengan fasa yang lain contohnya tegangan AB 13,3 kV, tegangan BC 13,4 kV dan tegangan CA 13,9 kV, agar tidak terjadi trip pada Generator sinkron, karena pengaturan tegangan trip yaitu -+ 5 % dari tegangan nominal 13,8 kV, maka tegangan dijaga antara 13,11 kV sampai 14,49 kV. Menjaga tegangan keluaran Generator sinkron ini dilakukan dengan menaikkan arus eksitasi, seiring bertambahnya arus eksitasi maka daya rektif juga akan berubah. Pada skripsi ini penulis melakukan penelitian analisis pengaruh arus eksitasi terhadap daya reaktif.
Dalam penelitaian ini data yang digunakan data harian pengoperasian generator PLTU Punagaya Unit 2 selama 7 hari. Data tersebut didapat dari hasil dokumentasi, sedangkan analisa dilakukan dengan perhitungan secara teori pengaruh arus eksitasi terhadap daya reaktif dibandingkan dengan data pengoperasian generator.
Berdasarkan hasil penelitian diketahuai bahwa arus eksitasi akan mempengaruhi daya reaktif generator dan hasil analisa secara teori kecocokan daya reaktif rata-rata setiap harinya adalah 107,516 %, 106,795%, 110,702%, 110,999 %, 111,34%, 112,826%, 113,421 %. Perubahan arus eksitasi rata-rata sebesar 0,010 %, daya reaktif perhitungan atau teori sebesar 0,228 % dan pada daya reaktif dengan data sebesar 0,136 %. Perubahan bernilai positif semua, berarti arus eksitasi dan daya reaktif berbanding lurus. Sedangkan, cos pi mengalami perubahan sebesar -0,003 %, cos pi dan daya reaktif bernilai berlawanan, ini berarti cospi dan daya reaktif berbanding terbalik.