Efisiensi energi dapat menunjukkan performa kinerja dari suatu proses ataupun alat dan merupakan hal yang mutlak dalam industri karena berkaitan dengan biaya produksi yang harus dikeluarkan. Penggunaan panas dari energi akan menghemat pengeluaran dari industri sehingga produk dari industri tersebut mampu bersaing di pasaran. Dalam industri semen efisiensi meliputi energi panas dan energi listrik. Kiln sebagai peralatan utama di industri semen yang memegang peranan penting untuk menghasilkan produk yang bermutu. Konsumsi energi panas sangat tinggi di kiln dimana energi panas ini berasal dari bahan bakar batubara.
Efisiensi panas pada kiln adalah perbandingan panas yang digunakan untuk reaksi dengan panas yang masuk pada sistem pembakaran di kiln termasuk panas yang hilang ke lingkungan dan panas yang hilang karena adanya radiasi dan konveksi. Dari hasil observasi terhadap sistem kerja pada PT. Semen Tonasa unit 5 dan pengambilan data-data baik di laboratorium maupun di lapangan serta di literatur data tersebut yang digunakan untuk menyusun neraca massa dan neraca panas pada sistem kiln. Dari perhitungan neraca massa dan neraca panas dapat diketahui efisiensi panas sistem kiln.
Dari hasil perhitungan efisiensi panas diketahui bahwa sistem kiln unit 5 PT. Semen Tonasa memiliki efisiensi panas sebesar 89,13 % di suspension preheater, 78.20 % di rotary kiln dan 94.91% di grate cooler.