Ruang operasi adalah ruangan khusus yang digunakan untuk melakukan tindakan pembedahan, sehingga dirancang untuk memenuhi standar sterilisasi agar bebas dari kontaminasi mikroorganisme. Sistem monitoring tata udara di ruang operasi tidak terpantau dengan teratur dan hanya bisa dilakukan di lokasi, dari masalah dan kondisi tersebut maka dirancang sistem monitoring suhu, kelembapan dan tekanan udara pada ruang operasi yang dapat diakses melalui aplikasi smartphone. Metode yang digunakan yaitu menghubungkan selang aliran udara dengan sensor D6F-PH5050AD3 untuk pembacaan tekanan udara diferensial di ruang operasi, sedangkan untuk pembacaan suhu dan kelembapan menggunakan sensor BME280 yang diproses menggunakan mikrokontroler Wemos D1 R1. Berdasarkan hasil pengujian di Ruang Operasi RS Universitas Hasanuddin, yaitu alat dapat melakukan monitoring suhu, kelembapan serta tekanan udara di ruang operasi dengan baik, dengan hasil pembacaan sensor suhu ruangan 24.73°C dan kelembapan 58.32% serta tekanan udara senilai 14.08335 Pa, nilai yang diambil merupakan nilai acuan yang paling mendekati hasil alat ukur di Ruang Operasi. Adapun hasil pengujian alat sudah sesuai dengan parameter yang ditetapkan pada peraturan Kemenkes No. 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit, untuk suhu ruangan berkisar 19°C-24°C, kelembapan relatif 40-60% dan tekanan udara dalam ruangan lebih besar/positif sekitar 10-15 Pa. Selain itu alat ini sudah dilengkapi dengan Internet of Things, sehingga dapat dimonitoring dimana pun dan kapan pun menggunakan smartphone.

Kata Kunci : Ruang Operasi, Tekanan diferensial, Wemos D1R1, BME280, Omron D6F-PH5050AD3