Perkembangan dan kebutuhuan listrik sangat meningkat dari tahun ke tahun sehingga diperlukan pasokan listrik yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Penyebab terjadinya gangguan pada PHBTR antara lain seperti terjadinya beban yang berlebihan, NH fuse putus dan NH fuse base yang rusak yang dimana gangguan tersebut tidak bisa dihindari dan diprediksi kapan akan terjadi. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat alat monitoring dan membandingkan hasil pengukuran dengan alat ukur yang dapat memberikan peringatan dini ke petugas tentang kondisi beban, tegangan dan suhu yang sedang terjadi pada PHB-TR secara real-time dengan menggunakan sensor PZEM004T dan sensor DHT22 berbasis IOT. Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi perusahaan listrik dalam hal ini PLN untuk memonitor nilai tegangan, suhu dan arus untuk mencegah terjadinya kegagalan penyaluran listrik ke pelanggan serta menjadi parameter pertimbangan untuk melakukan pemeliharaan PHB-TR. Penelitian ini menggunakan metode blackbox testing untuk menguji dan menganalisis fungsi sistem secara keseluruhan. Alat ini menggunakan sensor yang terpasang langusng pada 3 phase dan mengukur tegangan, arus, suhu dan kelembapan sekitar PHBTR, data yang disampling oleh sensor akan dibaca dan dikirim ke aplikasi blynk dan jika terjadi dropvoltage dan overvoltage maka ESP8266 akan langsung mengirim notifikasi ke aplikasi blynk dengan batas yang telah ditentukan. Hasil dari penelitian ini yaitu perbandingan standar error pengukuran antara alat ukur dan alat monitoring yaitu pada pengukuran tegangan sebesar ±0,03V dan pada data pengukuran arus sebesar ± 0,01A, pada pengukuran suhu ±0,01°C dan pada kelembapan sebesar ± 0,01%
Kata Kunci : Alat Monitoring, PZEM004T, Internet Of Thing, Blackbox Testing