Pada Gardu Induk terdapat beberapa peralatan utama yang perlu diperhatikan guna menghindari kerusakan-kerusakan yang berakibat fatal terhadap kinerja Gardu Induk itu sendiri. Tindakan pemeliharaan merupakan salah satu cara yang dapat menghindari terjadinya kerusakan fatal tersebut. Salah satu tindakan pemeliharaan yang dapat dilakukan yaitu pengukuran tahanan isolasi guna mengetahui status isolasi peralatan. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian yang akan diteliti adalah perbandingan nilai tahanan isolasi pada tahap Commisioning (sebelum peralatan dioperasikan) dan setelah peralatan dioperasikan 3 atau 4 tahun. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan nilai tahanan isolasi peralatan utama GI. Peralatan utama yang diteliti adalah LA, PMT, CT, VT, dan Trafo. Pengukuran dilakukan dengan alat ukur Mega Ohm Meter Kyoritsu tipe 3125, dengan injeksi tegangan 5kV. Untuk injeksi tegangan 5kV. Standar yang digunakan adalah IEEE 43-2000 dan VDE Catalogue 228/4, yaitu > 1 MΩ / 1 kV. Hasil penelitian pada masing-masing peralatan utama gardu induk menunjukkan bahwa sebagian besar peralatan utama gardu induk mengalami penurunan nilai tahanan isolasi apabila dibandingkan dengan hasil pengukuran pada tahap Commisioning, kenaikan nilai tahanan isolasi hanya terjadi pada peralatan main trafo.

Kata Kunci: Gardu Induk, Tahanan Isolasi, Pemeliharaan, Commisioning .