Efisiensi panel surya akan berkurang apabila temperatur pada panel surya itu meningkat. Temperatur normal atau temperatur operasi yang dianggap ideal untuk panel surya yaitu pada temperatur 25°C. Adapun setiap kenaikan temperatur sebesar 10°C dari temperatur normal (pada 25°C) mengakibatkan tegangan yang dihasillkan oleh panel surya akan berkurang sekitar 0,4% pada total produksi listrik yang dapat dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjaga temperatur panel surya agar tetap dalam kondisi optimal sehingga dapat menghasilkan daya output panel yang maksimal.
Metode teknik pendingin panel surya ini yaitu merancang sistem pendingin panel surya dengan metode splash fill cooling water, di mana air digunakan sebagai sistem pendingin untuk mengendalikan suhu panel surya saat terpapar sinar matahari dan menggunakan komponen splash fill untuk mendinginkan air yang telah digunakan pada panel dengan cara memecah air menjadi butiran-butiran kecil sebelum digunakan kembali untuk mendinginkan panel. Digunakan sensor suhu DS18B20 untuk membaca suhu dari panel surya dan bak penampungan air, dan sebuah mikrokontroler untuk mengontrol pompa berdasarkan setting sensor tempertur panel. Serta sebuah sensor tegangan, arus, untuk membaca jumlah tegangan dan arus output pada panel, dan sebuah sensor microSD card sebagai perekam data hasil pembacaan semua sensor.
Pengujian dilakukan dengan membandingkan 2 panel surya Polycrystalline 100WP. Sebuah panel surya dengan menggunakan sistem pendingin dan sebuah panel surya tanpa menggunakan sistem pendingin. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa dengan menambahkan sistem pendingin diperoleh penurunan temperatur rata-rata panel surya sebesar 19,99°C (35,43%) dan peningkatan efisiensi rata-rata sebesar 3,30%. Sedangkan untuk daya output diperoleh peningkatan rata-rata antara 28,13 W.
Kata kunci: Efisensi, Splash fill, Mikrokontroler, Data Logger.