Yoan Febianty Andarias, Model Keseimbangan Ekstraksi Zat Warna dari Daun Jati (Pembimbing I: Tri Hartono, LRSc.,M.Chem Eng. dan Pembimbing II: Drs.Abdul Azis.,M.T.)
Daun jati merupakan salah satu bagian dari tumbuhan jati yang tidak termanfaatkan dan menjadi limbah lingkungan. Pada daun jati mengandung pigmen alami yang terdiri dari pheophytin, β-karoten, pelargonidin 3-glukosida, pelargonidin 3,7-diglukosida dan klorofil. Kandungan zat warna coklat yaitu pheophytin untuk daun jati tua dapat dimanfaatkan sebagai sumber zat warna coklat yang dapat digunakan pada industri kosmetik dan tekstil khususnya pada batik. Proses pengambilan zat warna coklat dari daun jati dilakukan secara ekstraksi menggunakan pelarut, sehingga hal ini akan menjadi kajian penelitian untuk mendapatkan kadar warna yang maksimal.
Pada penelitian ini proses pengambilan zat warna coklat dilakukan dengan ekstraksi dengan menggunakan pelarut aquades, sehingga didapatkan kadar zat warna yang maksimal. Proses ekstraksi dilakukan dalam volume pelarut 500 mL dengan menggunakanvariasi berat daun jati (2.5;3.5;4.5;5.5;6.5 dan 75 g) dan waktu ekstraksi (30;60 dan 90 menit). Berdasarkan uraian ini maka penelitian difokuskan pada keseimbangan ekstraski zat warna dari daun jati dengan melakukan pemodelan sehingga didapatkan model keseimbangan ekstraksi zat warna dari daun jati.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemodelan keseimbangan menggunakan daun jati dapat dilakukan dengan proses ekstraksi. Waktu keseimbangan proses ekstraksi yaitu 90 menit sebesar 383.125g pheophytin/mL pelarut. Semakin banyak jumlah daun jati yang diekstrak maka semakin besar pula konsentrasi zat warna daun jati.Model yang paling sesuai untuk ekstraksi zat warna daun jati yaitu model keseimbangan Langmuir.