CV Mitra Rejeki Kembar merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak dibidang manufaktur. Jenis usaha tersebut menggunakan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM). SAK EMKM disusun guna mendorong dan memfasilitasi kebutuhan pelaporan keuangan UMKM. CV Mitra Rejeki Kembar belum memiliki laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman akuntansi yang dimiliki oleh karyawan di dalam perusahaan. CV Mitra Rejeki Kembar juga akan melakukan ekspansi usaha dan membutuhkan sejumlah dana yang besar untuk keperluan ekspansi. Salah satu cara yang digunakan dalam mendapatkan tambahan modal adalah dengan meminjam ke bank. Oleh karena itu, pemilik ingin melakukan pinjaman pada bank yang memiliki program KUR, contohnya, KUR Mandiri. Surat izin usaha menjadi salah satu syarat dalam melakukan pinjaman tersebut. Kendala yang dihadapi CV Mitra Rejeki Kembar adalah tidak memiliki surat izin usaha. Syarat membuat surat izin usaha perseorangan adalah memiliki laporan keuangan, sedangkan CV Mitra Rejeki Kembar belum memiliki laporan keuangan berstandar SAK EMKM.
Kegiatan ini akan menghasilkan laporan keuangan berstandar SAK EMKM. Penyusunan laporan keuangan membutuhkan data keuangan. Sehingga, teknik yang digunakan dalam kegiatan ini adalah deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengolah data dalam bentuk angka dengan mengambil data dari dokumen yang tersedia hingga menghasilkan laporan keuangan. Data yang diambil menggunakan dua teknik pengumpulan, yaitu, wawancara dan analisis dokumen.
Berdasarkan hasil dan deskripsi kegiatan diketahui bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan SAK EMKM dimulai dari pembuatan jurnal-jurnal sampai penyusunan laporan keuangan yang terdiri dari laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.