RINGKASAN
Usaha yang bergerak dalam bidang agrikultur memiliki aset berupa tanaman atau hewan yang dikembangbiakkan. Tanaman atau hewan tersebut merupakan aset perusahaan yang disebut dengan aset biologis. Aset biologis berbeda dengan aset tetap. Aset biologis yang selalu berkembang dan mengalami transformasi biologis menyebabkan nilai yang dimiliki oleh aset biologis tersebut dapat berubah. Perubahan nilai inilah yang memungkinkan terjadinya informasi keuangan yang bias. PSAK No. 69 tentang Agrikultur yang mulai berlaku efektif pada 1 Januari 2018 yang memiliki metode perhitungan aset biologis. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi agrikultur aset biologis CV. Fadil Ilham sudah sesuai dengan standar yang berlaku di Indonesia yaitu PSAK 69: Agrikultur.
Tipe kegiatan adalah penelitian lapangan pada CV. Fadil Ilham. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan mengelola data keuangan bulan Januari hingga April 2022.
Hasil dan deskripsi kegiatan menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi aset biologis pada CV. Fadil Ilham diklasifikasikan menjadi dua, yaitu udang belum menghasilkan dan udang menghasilkan. Harga perolehan digunakan dalam perhitungan pengakuan dan pengukuran aset biologis tersebut. Udang belum menghasilkan memiliki nilai peroleharan sebesar Rp 986.300.000. Nilai udang menghasilkan setelah rekonsiliasi saldo aset biologis sebesar Rp 1.636.926.400. Rekonsiliasi saldo aset biologis diperoleh dari mengurangkan saldo awal aset biologis dengan nilai kerugian udang yang mati pada akhir periode. Rekonsiliasi ini digunakan untuk mengetahui saldo akhir aset biologis yang akan dicantumkan pada Laporan Posisi Keuangan CV. Fadil Ilham. Nilai yang diperoleh ini disajikan ke dalam Laporan Posisi Keuangan CV. Fadil Ilham sesuai dengan format Laporan Posisi Keuangan PSAK 69:Agrikultur.