Bank Sampah Paris II Makassar merupakan Bank dimana seseorang bisa mengisi tabungan dengan menggunakan sampah yang ditimbang dan diberi nilai uang (moneter). Namun, pada saat ini nasabah tidak mengetahui nilai rupiah pada setiap saat terjadi penimbangan sampah tetapi nasabah mengetahuinya 2 minggu kemudian setelah menerima buku tabungan dari bendahara yang berakibat informasi diperoleh sangat tidak efektif Sehingga antar divisi belum terintegrasi dengan baik dikarenakan informasi yang tersedia masih terbatas dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperoleh informasi tersebut. Oleh karena itu, peranan suatu sistem yang dapat menyimpan dan mengorganisir data bank sampah yang mengandalkan kemudahan pengguna (easy to use) bagi nasabah dan pengelolanya.
Teknik analisis data yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu analisis sistem menggunakan metode waterfall sebagai metode pengembagan sistem sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan analisis dokumen. Adapun urutan dari metode analisis waterfall adalah dimulai dari analisis kebutuhan informasi berupa flowchart, database, merancang desain tampilan web, tampilan laporan, dan use case diagram, kemudian diimplementasikan.
Berdasarkan hasil dan deskripsi kegiatan dapat disimpulkan bahwa dengan dibangunnya sistem informasi akuntansi ini maka dapat memudahkan kinerja pengelola bank sampah dan menyajikan laporan manajemen berupa laporan pembelian, laporan penjualan, laporan hutang, laporan piutang, laporan pengeluaran kas, dan laporan pelunasan piutang. Selain itu, nasabah dapat mengecek saldo secara mandiri.