Penelitian ini dilaksanakan di CV 165 Alsintan, yang beralamat di Jalan Poros Cakke Baraka, No.17, Enrekang. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pengendalian kualitas produk perusahaan secara konvensional dan menggunakan statistical quality control (SQC) dan perbandingan pengendalian kualitas dengan metode konvensional dan SQC. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengendalian kualitas produk kopi pada CV 165 Alsintan dengan menggunakan metode statistical quality control (SQC). Sampel penelitian ini adalah seluruh produk kopi yang kulit arinya dikupas. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik probablility sampling karena populasi bersifiat homogen maka dengan demikian tidak terdapat diskriminasi unit populasi satu dengan yang lainnya. Tipe penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Teknik analisis data yang dilakukan dengan metode Statistical Quality Control dengan variasi data atribut.
Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa proses pengendalian kualitas yang dilakukan oleh perusahaan adalah pemilihan bahan baku, proses produksi, dan produk akhir. Berdasarkan analisis peta kendali P, diketahui bahwa titik-titik proporsi kecacatan produk berada pada batas pengendalian statistic dengan nilai UCL sebesar 0,23 dan LCL sebesar 0. Jenis kecacatan yang dominan adalah biji kopi pecah sebesar 392Kg dengan persentase kecacatan sebesar 45%, ketidaksesuaian ketiga biji kopi membusuk sebesar 264Kg dengan persentase 30%, dan yang terakhir jumlah produk cacat paling sedikit dengan jumlah 217Kg dan persentase kecacatan sebesar 25%, yaitu kecacatan pada biji kopi mengalami perubahan warna. Faktor yang memengaruhi kecacatan produk terjadi adalah manusia, mesin, metode, material, dan lingkungan.
Saran-saran untuk pimpinan CV 165 Alsintan adalah tetap menjaga proses produksi yang dilakukan dalam memproduksi produk yang berkualitas. Namun, pimpinan CV 165 Alsintan juga sebaiknya tetap memerhatikan faktor manusia, mesin, metode, material, dan lingkungan agar kualitas produk yang dihasilkan perusahaan semakin baik sehingga perusahaan tetap mendapatkan keuntungan.