Pola hidup masyarakat yang semakin modern telah menuntut keinginan menyelesaikan suatu permasalahan dengan cepat dan instan dalam kehidupan sehari-hari namun tanpa kita sadari proses suatu pengembangan pada dasarnya dapat menimbulkan efek samping dalam hal ini adalah kesehatan. Oleh karena itu, perubahan pola hidup yang terjadi akibat mengembangkan segalanya jadi lebih instan tersebut tidak dapat dikesampingkan akan timbulnya penyakit pada manusia salah satunya Cerebrovascular Accident (CVA) yang lazimnya disebut stroke. Seiring berkembangnya teknologi di dunia ini, banyak sekali industri yang mengembangkan robot berdasarkan kontribusinya di bidang-bidang tertentu, terutama bidang kesehatan dan teknologi Salah satunya robot rehabilitasi stroke pada anggota tubuh contohnya lengan. Pada tahun 2021 telah ada pengembangan robot rehabilitasi lengan bagi penderita stroke dengan sistem Internet of Things sehingga lebih memudahkan dalam proses pelatihan pasien. Namun robot rehabilitasi yang telah di buat memerlukan pengembangan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan robot rehabilitasi lengan tahun 2021 pada bagian mekanik serta penggunaan sistem Artificial Intelligence. Berdasarkan tujuan mengembangkan pada bagian mekanik, pengembangan dilakukan dengan mengganti motor power window pada aktuator Adduksi Vertikal menjadi motor linear. Selain itu, sistem transmisi pada pergerakan Adduksi Horizontal dikembangkan dengan menggunakan gear plastik berbahan PLA (Polylatctic Acid). Pada bagian sistem, Artificial Intelligence diterapkan sehingga robot dapat bergerak dan melatih pasien secara mandiri.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat di simpulkan desain dengan menggunakan linear pada gerakan Adduksi Vertikal dapat mengoptimalkan pergerakan motor, namun beban yang dapat ditahan masih belum optimal dikarenakan desain alat yang perlu lebih diperhitungkan. Penggunaan gear plastik berbahan PLA (Polylatctic Acid) juga dapat membuat pergerakaan motor Adduksi Horizontal dapat lebih baik lagi pada tegangan 8,4-8,6V. Namun dikarenakan aktuator yang masih menggunakan motor servo, beban yang dapat ditahan belum optimal. Penggunaan sistem Artificial Intelligence membuat pengamatan pada alat jauh lebih mudah dan lebih efisien, namun karena penerapan Emergency Stop belum dilakukan, maka masih perlu dipantau secara manual agar dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.