Perusahaan belum menerapkan pengendalian internal yang baik terhadap penerimaan dan pengeluaran persediaan barang dagangnya. Sehingga, kesalahan dalam mencatat dan menyimpan persediaan masih sangat rawan terjadi. Kesalahan yang sering terjadi pada perusahaan ialah tidak adanya dokumen yang efektif untuk mencatat lajur keluar masuk barang dagangan. Dokumen yang selama ini perusahaan gunakan masih sangat manual, sehingga sering terjadi kesalahan dalam jumlah persediaan yang nyata dan jumlah persediaan pada catatan karyawan. Sistem pengendalian internal yang baik diharapkan mampu melindungi aset perusahaan dari kesalahan pencatatan yang tidak disengaja maupun disengaja. Sistem pengendalian yang berdasar pada dokumen yang berurut, sistem komputerisasi yang andal dan karyawan yang paham akan aturan, membuat pimpinan perusahaan percaya akan keakuratan data yang dihasilkan.
Metode yang digunakan dalam penyusunan system ini adalah, mengutamakan dokumen yang berurut dan sistem lajur penerimaan dan pengeluaran barang dagang yang jelas. Dokumen dan sistem merupakan senjata bagi perusahaan dagang untuk menjamin setiap catatan yang disajikan karyawan akurat dan benar. Oleh karena itu, penting bagi pimpinan perusahaan menetapkan sebuah system yang dapat mengontrol lajur keluar masuknya barang dagangan.
Pengendalian internal persediaan barang dagang yang diterapkan menggunakan dokumen yang berurut, bias menjaga aset perusahaan dari kebenaran jumlah barang yang diterima dan yang terjual. Permasalahan yang sering terjadi adalah pencatatan pada dokumen yang selama ini dipakai karyawan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dilapangan. Penyebab dari kesalahan itu ialah pemisahan tugas dan tanggung jawab yang belum diterapkan oleh pimpinan perusahaan untuk karyawan yang bertugas dalam mencatat arus keluar masuk barang dagangan. Kesalahan lain ialah dokumen yang masih bersifat manual menggunakan buku catatan biasa, membuat sering terjadi kehilangan catatan, kerusakan buku catatan dan lain sebagainya. Maka diharapkan perusahaan menggunakan sistem komputerisasi sederhana unuk mencatat arus keluar asuk barang dagangan.