UKM Cahaya Bandeng di Maros telah melakukan kegiatan penjualan kredit namun belum memiliki kebijakan penjualan kredit dan melengkapi dokumen serta pencatatan untuk mencatat penjualan kredit dan piutang yang dimiliki perusahaan. Hal ini mengakibatkan perusahaan seringkali kekurangan modal ketika akan membeli bahan baku karena piutang yang masih menumpuk di pelanggan tanpa adanya batasan waktu pembayaran dan perusahaan cukup sulit untuk mengontrol dan mengecek piutangnya karena kurangnya pencatatan yang dimiliki. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menerapkan kebijakan penjualan kredit dan akuntansi piutang pada UKM Cahaya Bandeng.
Tipe kegiatan adalah penelitian lapangan pada UKM Cahaya Bandeng. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan analis dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan mengklasifikasikan data dan informasi terkait penjualan yang telah dikumpulkan berdasarkan hasil wawancara dan analisis dokumen selama bulan Maret hingga Juni 2022.
Hasil dan deskripsi kegiatan menunjukkan bahwa UKM Cahaya Bandeng perlu menerapkan kebijakan penjualan kredit yang lebih ketat dengan termin 2/5 n/15 dan membatasi pengajuan penjualan kredit dari setiap pelanggan hanya Rp 15.000.000 serta melengkapi akuntansi piutang berupa dokumen dan catatan akuntansi yaitu faktur penjualan, memo kredit, bukti kas masuk, buku penjualan, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal umum, dan kartu piutang untuk mempermudah dalam mengontrol dan mengecek penjualan kredit dan piutangnya.