(TandiLolok), Steam Ekonomi pada Evaporator Dalam Pengolahan gula, (Pembimbing I : Ir Zulmanwardi, M.Si. dan Pembimbing II : Muh. Badai, S.T., M.T.)

Dari tahun ke tahun kinerja dari evaporator semakin menurun, ini terlihat dari jumlah produk (larutan pekat) yang dihasilkan berkurang kepekatannya sehingga perlu dilakukan efisiensi dari evaporator untuk mendapatkan produk yang lebih baik. Jumlah panas yang disuplai mempengaruhi tingkat pemekatan pada evaporator yang akan berpengaruh pada kualitas gula sehingga untuk mengetahui efisiensi produksi dari suatu produk gula dapat ditentukan salah satunya melalui jumlah panas yang disuplai ke evaporator ( Steam ekonomi).
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan steam pemanas, menentukan luas permukaan perpindahan panas, dan menentukan steam ekonomi.
Metode yang digunakan adalah pengumpulan data-data operasional pabrik dan data-data lain yang diperlukan pada objek yang diteliti, yaitu unit evaporator. Untuk melakukan hal ini, dilakukan pengamatan langsung yaitu dengan observasi pada beberapa unit kerja serta melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait serta literatur. Data-data yang telah dikumpulkan diolah berdasarkan persamaan-persamaan sesuai yang didapatkan dari literatur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada evaporator PT. Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming juli 2011 memiliki kebutuhan steam sebesar 28624,93 kg/jam, Luas permukaan perpindahan panas sebesar 479470,1 m2, dan Steam ekonomi sebesar 4,09.