(Sartika Nur Said dan Irene Tanri Liwang), Analisis Sifat Antioksidan Ekstrak n-Heksan Dari Daun Miana ( Coleus Scutellarioides (L) Benth ), (dibimbing oleh Dra. Sri Indriati M.Si dan Dra. Abigael Todingbua’ M.Si ).
Dalam bidang kesehatan antioksidan dapat mengurangi resiko terjadinya efek negatif karena adanya radikal bebas yang terbentuk selama proses metabolisme dan dari faktor luar (polusi,radasi) yang berimplikasi pada berkembangnya penyakit kanker, penuaan dini, penyakit jantung dan penyakit lainnya. Salah satu upaya guna menghindari efek negatifnya yaitu dengan mengkonsumsi bahan antioksidan alami yang berasal dari ekstrak atau komponen aktif yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan yang biasanya ditemukan pada batang, akar, kulit, daun dan buah. Salah satu tumbuhan tersebut adalah miana.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengkarakterisasi sifat bioaktif senyawa metabolit sekunder dari daun miana, menentukan senyawa metabolit sekunder daun miana terdapat pada pelarut polar, non polar, dan semi polar, serta menentukan konsentrasi aktivitas penangkap radikal (IC50) dari ekstrak daun miana dan pada asam askorbat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu uji fitokimia, uji aktifitas antioksidan, dan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun miana (Scutellarioides (L) Benth.) untuk pengujian fitokimia menunjukkan bahwa dalam ekstrak daun miana terkandung senyawa steroid, fenolik dan flavonoid. Sedangkan dari hasil uji kromatografi lapis tipis (KLT) menunjukkan bahwa ekstrak daun miana adalah senyawa nonpolar. Dan dari hasil analisa antioksidan menunjukkan bahwa daun miana dapat menghambat radikal bebas pada konsentrasi 18,89 ppm, sedangkan pada asam askorbat mampu menghambat radikal bebas pada konsentrasi 28,8 ppm.