Hidayat, Furkhan (2010) Pengaruh Penambahan Rumput Laut Eucheuma spinossum pada Proses Pembuatan Mie Kering dan Mie Basah Kaya Pro-Vitamin A. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.
PENGARUH PENAMBAHAN RUMPUT LAUT EUCHEUMA SPINOSSUM PADA PROSES PEMBUATAN MIE KERING DAN MIE BASAH....pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstract
Furkhan Hidayat. Pengaruh Penambahan Rumput Laut Eucheuma spinosum pada Proses Pembuatan Mie Kering dan Mie Basah Kaya Pro-vitamin A (β-karoten). (Pembimbing I. Ir. Swastanti Brotowati, M.Si dan Pembimbing II. Vilia Darma Paramita, S.TP., M.Food. Sc)
Upaya penanggulangan masalah gizi utama di Indonesia, khususnya masalah kekurangan vitamin A, salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah dengan menyediakan bahan pangan yang mengandung kadar vitamin A yang sesuai dengan kebutuhan manusia oleh sebab itu dilakukan penelitian tentang pembuatan mie kering dan mie basah dengan fortifikasi vitamin A dari wortel. Pro-vitamin A mudah rusak oleh pemanasan maka perlu adanya penambahan rumput laut Eucheuma spinosum yang berfungsi untuk meminimalkan jumlah pro-vitamin A yang lepas pada proses tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan rumput laut Eucheuma spinosum pada proses pembuatan mie kering dan mie basah kaya pro-vitamin A, sehingga mie yang dihasilkan mengandung vitamin A sesuai dengan kebutuhan manusia.
Penelitian ini dilakukan dengan penambahan wortel 30 g dari 1 kg tepung dan variasi rumput laut Eucheuma spinosum 1,5; 3,0; dan 4,5% (b/b) pada pembuatan mie basah dan mie kering dan menentukan jumlah β-karotennya. Parameter yang diukur pada kualitas mie yang dihasilkan adalah kadar serat, kadar air, kadar lemak, kadar protein dan kadar karbohidrat.
Hasil penelitian menunjukkan variasi yang baik pada pembuatan mie basah adalah 4,5% (b/b) mencapai kadar β-karoten 1,075 (μg/g) dan variasi yang baik pada pembuatan mie kering adalah 1,5% (b/b) mencapai kadar β-karoten 1,970(μg/g). Dengan mengkonsumsi 150 g mie perhari atau setara dengan rata – rata 300 µg β-karoten tiap harinya dapat memenuhi setengah dari kebutuhan perhari. Apabila dibandingkan dengan standar mutu mie yang telah diujikan, dapat dilihat bahwa mie yang dibuat telah memenuhi standar yang disarankan oleh Departemen Kesehatan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Jurusan Kimia > D3 Teknik Kimia |
Depositing User: | Rahmawati S.Sos |
Date Deposited: | 30 Jan 2024 07:40 |
Last Modified: | 30 Jan 2024 07:40 |
URI: | https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/8061 |