Aswadi Muhammad, Pembuatan Plastik Bioderadabel dari Limbah Industri Tahu, Makassar (Pembimbing I : Ir.Zulmanwardi, M.Si, Pembimbing II : Vilia Darma Paramita S.TP.,M.Food Sc).
Polusi lingkungan akibat penggunaan plastik sintetis menjadi masalah yang serius sekarang ini, khususnya jika plastik ini digunakan hanya sekali sebagai pengemas kemudian langsung dibuang ke lingkungan. Penggunaan plastik berbahan baku sumber daya terbaharukan dan bersifat biodegradabel dipandang sebagai alternative untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu bahan pembuat film plastik biodegradabel dapat bersumber dari protein kedelai ampas tahu. Penelitian ini bertujuan menentukan perbandingan yang optimum antara isolat protein (SPI) ampas tahu, karboksi metil selulosa (CMC) dan gliserol untuk menghasilkan film plastik biodegradabel dengan karakteristik fisik dan mekanik terbaik.
Proses pembuatan plastik biodegradabel ini dimulai dengan persiapaan ampas tahu, pembuatan isolat protein dan pembentukan film plastik. Film bioplastik dibuat dari campuran isolat protein ampas tahu dan plastiser (gliserol) dengan CMC sebagai pengemulsi. Rasio SPI/ CMC/ gliserol yang digunakan adalah (10:1:0), (10:1:3), (10:1:5), (10:1:7), (10:1,5:0), (10:1,5:3), (10:1,5:5), (10:1,5:7), (10:2:0), (10:2:3), (10:2:5) dan (10:2:7) (g/g).
Perbandingan optimum antara bahan baku isolat protein ampas tahu, karboksi metil selulosa dan gliserol yang menghasilkan karakteristik fisik dan mekanik terbaik adalah pada variasi (10:1,5:3) (g/g). Film ini memiliki nilai kadar air (14,66%), daya larut (42,85%), ketebalan (0,32 mm), daya tahan panas (160-200°C) dan masa urai selama (4-6 hari).