(Penulis, Sann Tri Yoga/361 07 014), Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Capital Asset Pricing Model untuk LQ-45 Saham, (Pembimbing Pertama: Syamsinar, SE, M.SA., Ak. Pembimbing Kedua: Fatmawati, SE, Ak,).
Pasar modal menjadi alternatif bagi investor untuk menanamkan dananya dalam saham. Investasi dalam saham memberikan kemungkinan tak terbatas untuk mendapatkan keuntungan. Namun demikian, investor harus memberikan perhatian tidak hanya keuntungan, tetapi juga menyadari kemungkinan bahwa keuntungan tidak sama dengan hasil yang diharapkan atau biasa disebut dengan risiko. Return dan risiko bergerak ke arah yang sama. risiko yang lebih tinggi akan dikompensasikan dengan pengembalian yang lebih tinggi. Ada dua jenis investor, pengambil risiko dan risiko menolak. Namun, sebagian besar investor dalam menolak risiko dari pengambil risiko.
Ada dua jenis risiko,yaitu risiko sistematis dan risiko sistematis. Risiko sistematis atau risiko pasar tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi tapi risiko sistematis bias dihilangkan dengan diversifikasi. Investor dapat mengurangi risiko sistematis dengan membuat portofolio investasi. Untuk penelitian ini menggunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM). CAPM adalah model keseimbangan yang mengukur risiko dan tingkat keuntungan pada kondisi pasar yang ekuilibrium.
Saham LQ-45 adalah empat puluh lima saham terbaik di Bursa Efek Indonesia. Mereka dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan terkenal dengan reputasi yang telah terbukti dalam menciptakan laba dan membayar dividen. Untuk analisis ini, peneliti memilih enam saham yang dikeluarkan oleh Bank Central Asia Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Astra Argo Lestari, PT Astra International, PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Aneka Tambang Tbk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi portofolio untuk semua kombinasi diversifikasi saham memberikan return yang lebih tinggi dari return saham individu.