(Nurdiansar Arfah), Peramalan Kuantitas Kredit dengan Menggunakan Metode Standar Kesalahan Forecasting (SKF) pada PT. BRI Cabang Takalar Unit Galesong, Takalar, (Pembimbing I, Hasiah, S.E., M.Com., Ak. dan Pembimbing II, Dahsan Hasan, S.H., M.H.).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode yang digunakan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Takalar Unit Galesong dalam penyusunan forecast kreditnya telah mendekati realisasinya. Penelitian ini juga mempunyai tujuan untuk mengetahui teknik forecasting mana yang paling sesuai untuk diterapkan dalam penyusunan anggaran kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Takalar Unit Galesong.
Metode forecast kredit yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Least Square (trend garis lurus) dan metode kuadrat (trend garis lengkung). Penyusunan forecast kredit dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data kuantitas kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Takalar Unit Galesong selama 5 tahun, mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. Hasil dari perbandingan antara trend yang dibuat dengan realisasinya digunakan untuk menghitung nilai SKF (Standar Kesalahan Forecasting). Nilai SKF ini menunjukkan apakah metode yang digunakan dalam penyusunan forecast kredit telah mendekati realisasinya. SKF membandingkan antara metode yang satu dengan metode yang lain, SKF yang paling kecil adalah yang paling baik karena hal tersebut menunjukkan forecast kredit yang dibuat adalah yang paling mendekati realisasi kredit.
Hasil dari analisis menunjukkan bahwa forecasting yang dilakukan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia masih menyimpang jauh dari realisasinya. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai SKF yang cukup besar yaitu sebesar 100.806.993,8. Metode least square menghasilkan SKF sebesar 6.256.196,93, sedangkan metode kuadrat menghasilkan SKF sebesar 9.016.833,73
Berdasarkan hasil temuan di atas, maka metode forecast kredit yang paling sesuai untuk diterapkan dalam penyusunan anggaran kredit oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Takalar Unit Galesong adalah metode Least Square (trend garis lurus) karena metode tersebut mempunyai nilai SKF terkecil.