Pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan signifikan bagi perekonomian Indonesia yang harus selalu dikembangkan. Usaha untuk meningkatkan suatu produksi tanaman pangan dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan antara lain ekstensifikasi, intensfikasi dan rehabilitasi. Untuk membantu proses rehabilitasi dibutuhkan perhitungan indeks kinerja menggunakan dua metode, yaitu perhitungan indeks kinerja sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR No.12/PRT/M/2015 dan perhitungan indeks kinerja sesuai dengan pandangan masyarakat dalam bentuk kuisioner yang dimodelkan menggunakan software IBM-SPSS Versi 25. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui nilai indeks kinerja Daerah Irigasi Tabo-Tabo khususnya pada jaringan irigasi sekunder Pangkajene, Matojeng dan Biraeng. Adapun Analisa ini menunjukkan bahwa nilai indeks kinerja jaringan irigasi sekunder Pangkejene, Matojeng dan Biraeng sebesar 56,95% sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR No.12/PRT/M/2015 dan sebesar 35,73% sesuai dengan pemodelan menggunakan software IBM-SPSS Versi 25. Dari kedua metode tersebut menunjukkan bahwa nilai indeks kinerja pada jaringan irigasi sekunder Pangkejene, Matojeng dan Biraeng termasuk dalam klasifikasi kondisi daerah irigasi yang memerlukan perhatian berupa pemeliharaan rutin dan pemeliharaan secara berkala. Oleh karena itu, diperlukan perhitungan biaya dalam upaya meningkatkan kinerja saluran irigasi Pangkajene, Matojeng dan Biareng. Adapun hasil rencana anggaran biaya yang diperlukan agar air dapat didistribusikan dengan baik ke sawah petani adalah sebesar Rp. 1.142.500.000, (Satu Milyar Seratus Empat Puluh Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah).