(Yuli Danda) “Pembuatan Sabun Mandi dengan Penambahan Karaginan dan Kitosan” ( Pembimbing I : Ir. Rosalin, M.Si; Pembimbing II: Mahyati, S.T., M.Si).

Indonesia merupakan salah satu pengekspor hasil budidaya laut ikan, kepiting, udang dan rumput laut. Ini semua sangat menunjang dan menguntungkan penggalian kekayaan alam laut Indonesia sebesar-besarnya demi kemakmuran negara dan bangsa. Rumput laut jenis Eucheuma Cottonii yang diekstraksi menjadi karaginan memiliki kemampuan untuk melembutkan kulit dan kitosan yang di ekstraksi dari kulit kepiting, udang dan ikan dapat berfungsi sebagai pengawet dan berkhasiat sebagai antioksidan dan antimikroba dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan sabun mandi. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh konsentrasi karaginan dan kitosan terhadap kualitas sabun mandi yang dihasilkan sesuai dengan SNI (Standar Nasional Industri) yang meliputi kadar air, alkali bebas, total asam lemak, asam lemak bebas, minyak mineral, uji bakteri Staphylococcus aureus dan uji Candida albicans.
Pada pembutan sabun mandi dengan penambahan karaginan dan kitosan, sabun mandi yang dihasilkan dianalisis sesuai dengan SNI (Standar Nasional Industri) yang meliputi kadar air, alkali bebas, total asam lemak, asam lemak bebas, minyak mineral, uji bakteri Staphylococcus aureus dan jamur Candida albicans.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka di dapat hasil terbaik dan yang memenuhi Standar Nasional Industri adalah sabun mandi dengan penambahan karaginan da kitosan (3 g : 0,3 g) dengan kadar air 12,77 %, kadar alkali bebas 0 %, asam lemak total 92,469 %, asam lemak bebas 0,62 %, minyak mineral menunjukkan negatif.