Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai indeks kinerja dan variabel yang paling berpengaruh disetiap Daerah irigasi berdasarkan kewenangan Pusat, Provinsi dan Daerah. Penilaian indeks kinerja dilakukan dengan inventarisasi lapangan untuk mengelolah aset irigasi menggunakan software PDSDA-PAI Versi 1.0 seta kinerjanya dihitung berdasarkan Peraturan Menteri PUPR No.12/PRT/M/2015 dan untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh pada Daerah irigasi tiap kewenangan maka diadakan kuisioner dengan variabel munggunakan dasar Peraturan Menteri PUPR No.12/PRT/M/2015 dengan menggunakan software IBM SPSS. Adapun analisa ini menunjukan bahwa hasil nilai indeks kinerja Daerah Irigasi Bissua sebesar 70,27%, Tinco sebesar 65,23% untuk kewenangan Pusat, jaling sebesar 53,72%, Bilokka sebesar 52,54% untuk kewenangan Provinsi dan Cempa sebesar 35,23% untuk kewenangan Daerah. Variabel yang paling berpengaruh pada daerah irigasi, maka didapatkan pada kewenagan Pusat ialah prasarana fisik, kewenangan Provinsi prasarana fisik dan produktivitas tanam dan untuk kewenangan Kabupaten ialah produktivitas tanam