Febiana Fransiskus NIM 46109027 “Perhitungan Harga Pokok Produksi Berbasis Aktivitas Pada Unit Pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tello PT PLN (Persero) Makassar”. Pembimbing I: Dian Imanina Burhany dan Pembimbing II: Fatmawati
Perusahaan ini merupakan perusahaan yang memproduksi tenaga listrik.Biaya produksi yang berhubungan dengan produk dibagi menjadi biaya langsung (biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung) dan biaya tidak langsung (biaya overhead pabrik).
Perusahaan ini dalam menghitung harga pokok produksinya masih menggunakan sistem akuntansi biaya tradisional. Pembebanan biaya overhead pabrik dilakukan berdasarkan jumlah kwh yang dihasilkan.
Activity-Based Costing mampu mengurangi distorsi biaya, dan menghasilkan informasi biaya yang lebih akurat dibandingkan dengan sistem tradisional.Penggunaan pemicu biaya yang lebih banyak dengan mempertimbangkan hubungan sebab akibat antara pemicu biaya yang digunakan untuk tiap kelompok biaya, menyebabkan pembebanan biaya overhead pabrik ke produk lebih adil serta menggambarkan konsumsi biaya overhead sebenarnya oleh produk tertentu. Dengan demikian pengeluaran biaya khususnya biaya overhead dapat dikendalikan sehingga lebih efektif dan efisien dalam hal penetuan harga pokok produksi.
Dalam hal ini metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menjelaskan dan mempresentasekan harga pokok produksi dengan menggunakan metode tradisional and activity based costing.Menurut Blocher, Chen, and Lin (2000:123), untuk merencanakan metode activity based costing dengan menggunakan langkah-langkah yang pertama (1) sumber daya dan aktivitas (2) membebankan sumber daya untuk aktivitas (3) membebankan biaya aktivitas untuk objek biaya.
Berdasarkan hasil perhitungan harga pokok produksi sebelumnya baik menggunakan metode konvensional maupun metode Activity Based Costing (ABC), maka dapat disimpulkan bahwa:Penggunaan metode Activity Based Costing dalam perhitungan harga pokok produksi akan menghasilkan harga pokok produksi yang akurat, karena biaya-biaya yang terjadi dibebankan pada produk atas dasar aktivitas dan sumber daya yang dikonsumsikan oleh produk dan juga menggunakan dasar lebih dari satu cost driver.