Formaldehid sebagai perekat kayu lapis merupakan senyawa kimia berupa gas yang sangat reaktif, beracun, dan berbau sangat tajam sehingga dapat mempengaruhi kesehatan karyawan yang berdampak buruk pada perusahaan. Penelitian ini bertujuan menurunkan kadar emisi formaldehid bebas dan meningkatkan keteguhan rekat pada kayu lapis.
Penelitian ini dilakukan dengan menambahkan karbon aktif dan bentonit pada konsentrasi 0; 0.2; 0.4; 0.6; 0.8; dan 1% ke dalam perekat kayu lapis dan dibagi menjadi dua bagian, yaitu pertama pengujian kadar emisi formaldehid dengan merendam kayu lapis selama 2 jam dan 24 jam kemudian dianalisis titrasi asam basa, kedua pengujian keteguhan rekat secara basah dan secara kering. Pengujian secara kering dilakukan tanpa perebusan sedangkan pengujian secara basah dengan perebusan kayu lapis di dalam waterbath pada suhu 600C selama 3 jam kemudian ditarik dengan alat bonding strength.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penurunan emisi formaldehid yang tertinggi dicapai masing-masing pada perendaman 24 jam yaitu konsentrasi 1%, untuk karbon aktif 87.93% sedangkan untuk bentonit 74.13%.Untuk keteguhan rekat, nilai maksimum yang dicapai untuk karbon aktif 24.9 kg/cm2 dengan konsentrasi 1% pada pengujian basah,sedangkan untuk bentonit 19.9 kg/cm2 pada konsentrasi 0,6% dengan pengujian secara kering. Dengan demikian, karbon aktif lebih banyak menyerap emisi formaldehid bebas dan dapat meningkatkan keteguhan daya rekat pada kayu lapis dibanding dengan bentonit.