(Herlinda), Pembuatan bioetanol Dengan Menggunakan Substrat Biji Nangka Yang Dihidrolisis Secara Enzimatis. (Pembimbing I: Dra. Abigael Todingbua, M. Si dan Pembimbing II: M. Badai S.T,M.T).
Cadangan minyak bumi yang digunakan sekarang merupakan sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui dan sangat terbatas, untuk itu diperlukan adanya pengembangan bahan lain untuk menghasilkan etanol sebagai alternatif yang dapat menggantikan minyak bumi dan dapat diperbaharui guna mengurangi ketergantungan pada minyak bumi. Bioetanol merupakan etanol yang tidak dihasilkan dari minyak bumi melainkan proses fermentasi biomassa dengan bantuan mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan menentukan waktu fermentasi optimum untuk mengubah glukosa menjadi etanol dan menentukan konsentrasi etanol yang dihasilkan dari proses pemurnian tersebut. Tahap-tahap penelitian ini terdiri atas pembuatan substrat dan starter, proses fermentasi dan destilasi untuk menghasilkan bioetanol yang lebih murni dengan waktu fermentasi yang divariasikan yaitu 24, 48, 72, 96 dan 120 jam dengan perbandingan substrat terhadap starter 1:10. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis dengan pengujian berat jenis , indeks bias dan kadar etanol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa waktu fermentasi selama 72 jam menghasilkan bioetanol sejumlah 2,5 mL dengan % yield perolehan etanol murni sebesar 0,213% , hasil ini tertinggi dibandingkan dengan waktu fermentasi lainnya. Pada penentuan kadar etanol dengan menggunakan GC diperoleh kadar tertinggi adalah sebesar 34,1% untuk bioetanol yang diperoleh pada fermentasi selama 72 jam.