ABSTRAK
Andi Novindra Batari.EvaluasiPenerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Terhadap Prosedur Pemberian Kredit Pada Lembaga Perbankan (Studi Kasus Pada PT. Bank Sulselbar) (Pembimbing I oleh A. Gunawan, S.E., M.Com.,Ak, dan Anna Sutrisna,S.E., M.Sc.).

Penelitian ini adalah sebuah penelitian studi kasus yang dilakukan di sebuah perusahaan daerah yang bergerak di bidang perbankan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara penerapan prinsip tata kelola perusahaan (GCG) terhadap prosedur pemberian kredit dalam perusahaan.Good corporate governance sebagai suatu bentuk hubungan antara manajemen suatu perusahaan, pemegang saham, dan stakeholder lainya agar terbentuknya struktur dan tujuan perusahaan yang pasti, dan cara mencapai tujuan serta pegawasan kinerja perusahaan.Dimana terdapat lima prinsip-prinsip Good Corporate Governance yakni: (i) Keterbukaan, (ii) Akuntabilitas, (iii) Pertanggungjawaban, (iv) Kemandirian, (v) Kewajaran.

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah : Apakah prinsip-prinsip good corporate governance (akuntabilitas, kewajaran, transparansi, tanggung jawab, dan kemandirian) dalam prosedur pemberian kredit telah diterapkan pada PT. Bank Sulselbar

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran tentang bagaimana penerapan prinsip - prinsip good corporate governance (akuntabilitas, kewajaran, trasparansi, tanggung jawab, dan kemandirian) terhadap prosedur pemberian kredit PT.Bank Sulselbar.
Evaluasi penerapan prinsip-prinsip good corporate governence dalam prosedur pemberian kredit pada PT Bank Sulselbar sangat terwujud dalam penerapannya namun masih terdapat kendala-kendala yang dihadapi yaitu pada evaluasi GCG kredit independency (independensi) dan evaluasi GCG kredit accountabililty (akuntanbilitas), evaluasi GCG kredit accountabililty (akuntanbilitas) pada bank belum sepenuhnya di lakukan dengan baik terutama pada proses pencairan kredit yang masih memakan waktu yang lama ,tidak tentunya kapan pencairan kredit tersebut dapat dicairkan terutama pada kredit produktif ,dan evaluasi GCG kredit independency (independensi) pihak bank jarang melakukan pemeriksaan kembali kodisi keuangan pihak debitur hal ini diakibatkan kurangnya SDM di bidang kredit