Besarnya endapan sedimen menyebabkan kapasitas aliran sungai atau kapasitas tampungan danau berkurang. Sehingga dapat menyebabkan banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Salah satu tempat yang mengalami masalah tersebut ialah Danau Tempe, yang merupakan salah satu danau terluas di Provinsi Sulawesi Selatan. Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, melaksanakan pekerjaan Revitalisasi Danau Tempe di 3 (tiga) Kabupaten, yaitu : Soppeng, Sidrap, dan Wajo.
Penelitian ini dilakukan di daerah dengan jumlah target pengerukan paling besar yaitu kabupaten sidrap, dengan cara menacari volume pertambahan sedimen akibat laju sedimentasi dan menbandingkannya dengan volume hasil pengerukan. Data primer yang dibutuhkan untuk mencari laju sedimentasi ialah berat jenis sampel tanah dan berat sedimen yang mengendap di dalam alat sedimen trap selama ±24 jam. Sedangkan untuk mencari volume hasil pengerukan digunakan data sekunder time schedule, bobot dan volume total pengerukan.
Berdasalkan hasil penelitian, diketahui bahwa pengerukan belangsung efektif jika dilihat dari volumenya karena jumlah pertambahan sedimen dari awal pengerukan di mulai lebih kecil dari pada jumlah volume hasil pengerukan. Jumlah volume akibat laju sedimentasi pada saat pengerukan dimulai sampai tanggal 19 Desember 2018 adalah 741.561 M3. Sedangkan jumlah volume hasil pengerukan adalah 2.060.311 M3.