Berdasarkan data kementrian perhubungan direktorat jenderal perkeretaapian, dari tahun 2015-2019 terdapat beberapa kasus kecelakaan kereta api yang disebut juga PLH dan paling banyak disebabkan oleh kereta api yang anjlok, terguling, longsor dan banjir. Hal ini kebanyakan disebabkan oleh adanya penurunan tanah timbunan yang tidak seragam dan secara berlebihan.
Maka dari itu, kami melakukan sebuah observasi di proyek pembangunan kereta api di pangkep untuk mengetahui bagaimana quality control terhadap kepadatan tanah timbunan menggunakan Plate bearing test,Sandcone dan Dynamic Cone Penetrometer DCP
Dalam penelitian ini, prosedur pengambilan data dilakukan dilapangan tepatnya di proyek pembangunan kereta api Makassar-Parepare tepatnya di Pangkep pada Sta 44+100 s/d Sta 45+100 dengan menggunakan metode pengujian Sandcone, Dynamic Cone Penetrometer dan Plate Bearing Test untuk menguji kualitas kepadatan tanah timbunannya.
Berdasarkan hasil penelitian, rata rata derajat kepadatan dari pengujian Sandcone yaitu 107,14% dengan nilai maksimum 113,32% dan nilai minimum 99,37%. Rata rata nilai CBR pada Dynamic Cone Penetrometer (DCP) yaitu 35.36% dengan hasil maksimum 40,60% dan minimum 31,37% sedangkan untuk Plate Bearing Test mendapatkan nilai modulus reaction of subgrade rata rata 344.27% dengan nilai maksimum 508,80% dan nilai minimum 176,80%. Dan telah sesuai dengan standar spesifikasi teknis yang berlaku