Ricky and Meldi Taro’po and Junius Roland P. and Herlina Sarpin (2011) Pembuatan Turbin Cross Flow Untuk PLTMH Kapasitas 5 Kw Di Desa La’bo Kec. Sanggallangi Kab. Toraja Utara. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Pembuatan Turbin Cross Flow Untuk PLTMH Kapasitas 5 Kw Di Desa La’bo Kec. Sanggallangi Kab. Toraja Utara.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (6MB)
Abstract
Listrik merupakan kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia. Listrik adalah sarana yang dapat membantu manusia dalam melakukan aktivitasnya. Aktivitas tersebut dapat kita lihat dalam berbagai aspek kehidupan. Misalnya, aktivitas dalam rumah tangga, sekolah, kantor, pabrik, dan lain sebagainya. Untuk mendukung semua aktivitas tersebut keberadaan listrik sangat diperlukan. Salah satu dari sekian banyak fungsi listrik adalah sebagai penerangan. Namun hal ini belum dapat dinikmati oleh semua masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan dan penduduk di daerah-daerah terpencil. Hal ini disebabkan karena terbatasnya daya yang dimiliki oleh PT. PLN untuk melayani permintaan masyarakat akan listrik.
Keterbatasan daya listrik yang melanda negara Indonesia khususnya di daerah Sulawesi Selatan mengharuskan pemerintah dan masyarakat mencari solusi terbaik dalam meyikapi masalah ini dengan harapan agar mudah diperoleh dan harganya lebih terjangkau. Salah satu sumber tenaga listrik yang murah dan tidak sulit memperolehnya ialah dengan memanfaatkan tenaga air yang ramah lingkungan.
Menurut Salama Manjang (2004), Sulawesi Selatan memiliki potensi sumber daya energi terbarukan yaitu: potensi tenaga air skala besar (PLTA) sebesar 3.094,1 MW, skala minihidro (PLTM) sebesar 102.097,1 kW, dan skala mikro hidro (PLTMH) sebesar 54.288,5 kW. Dari seluruh potensi tenaga air yang tersedia baru sekitar 13,07 % yang dimanfaatkan.
Salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang memiliki potensi sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro adalah Desa La'bo. Daerah ini terletak di kecamatan Sanggallangi, kabupaten Tana Toraja. Mayarakat setempat belum menikmati penerangan karena tidak adanya pembangkit listrik. Masyarakat di daerah ini masih menggunakan lampu pelita dan petromax sebagai penerangan yang tentu berbahan bakar minyak tanah. Kita tahu bersama bahwa pasokan minyak tanah sekarang sudah berkurang dengan adanya bahan bakar gas. Belum lagi harganya yang kadang tidak terjangkau. Ini tentu bisa memberatkan masyarakat. Namun hal ini dapat diatasi dengan memanfaatkan potensi air sebagai pembangkit listrik di daerah ini.
Dalam membangun sebuah pembangkit listrik tenaga air khususnya pembangkit listrik tenaga mikro hidro, elemen yang terpenting adalah turbin. Salah satu jenis turbin yang sangat populer digunakan untuk pembangkit listrik skala kecil ini adalah turbin cross flow, yang memanfaatkan aliran datar sungai dengan memperhitungkan debit air dan tinggi angkat (head). Turbin cross flow yang pertama di Indonesia didatangkan dari Jerman. Namun melalui kerja sama Jerman dengan Indonesia melalui proyek mikro hidro maka pembuatan turbin cross flow sudah dapat dilakukan di Indonesia. Hal tersebut, tentu akan memberi dampak positif bagi masyarakat Indonesia khususnya kepada yang belum menikmati listrik namun memiliki potensi air untuk dijadikan sumber tenaga listrik, seperti halnya masyarakat di desa La’bo, Tana Toraja
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering |
Divisions: | Jurusan Teknik Mesin > D3 Teknik Mesin |
Depositing User: | B.J.H Library PNUP |
Date Deposited: | 28 Nov 2023 04:46 |
Last Modified: | 28 Nov 2023 04:46 |
URI: | https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/7414 |