Layanan internet menjadi kebutuhan di era teknologi informasi saat ini. Namun, kebutuhan layanan internet yang sangat tinggi terutama di masa pandemi ini, diperlukan menjaga kestabilan jaringan agar tidak terjadi lost connection yang akan mempengaruhi proses kinerja dari berbagai bidang. Hal tersebut dapat diatasi dengan menerapkan metode failover. Failover merupakan metode pengalihan dua link atau lebih dengan satu link berfungsi sebagai primary dan link lainnya berfungsi sebagai backup.
Pengujian dilakukan menggunakan dua ISP yang terhubung dengan router FortiGate. Ada tiga skenario yang diuji dan dianalisa waktu response failover, packet loss serta membandingkan hasil pengujian dengan ketetapan standar packet loss dari ITU-T. Pengujian dikatakan berhasil jika setelah penerapan metode failover, pengguna tidak mengalami masalah atau minim dari kehilangan koneksi.
Hasil pengujian tiap WAN ketika terjadi lost connection selama kurang lebih 30 detik sudah berada dalam kategori Jelek dengan persentase packet loss diatas 15%. Implementasi failover berhasil dilakukan ditandai dengan terjadinya perpindahan dari link utama menuju ke link cadangan. Hasil pengujian ini hanya memerlukan waktu response failover dengan waktu tercepat yaitu 0 detik dan waktu terlama yaitu 0.003 detik. Sedangkan pengukuran packet loss, tiap skenario berada dalam kategori degradasi sangat bagus berdasarkan standar dari ITU-T dengan hasil pengujian packet loss yaitu sebanyak 0%.