Dadang Sumitro Ujur and Firmansyah (2009) Rancang Bangun Alat Pres Rumput Laut Kering. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Rancang Bangun Alat Pres Rumput Laut Kering.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (16MB)
Abstract
Rumput laut (Eucheuma sp.) merupakan salah satu komoditi ekspor primadona yang memiliki potensi ekonomi kelautan dan memiliki prospek dalam meningkatkan devisa negara Indonesia dari sektor kelautan. Selain itu, rumput laut menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat pesisir (petani rumput laut) dan dapat meningkatkan perekomomian domestik.
Menurut Anggadireja (2008), “Luas efektif lahan budi daya rumput laut di Indonesia sekitar 222.180 Ha, dan skala ekspor rumput laut kering pada tahun 2006 sebanyak 96 ribu ton dari kebutuhan dunia yang mencapai 300 ribu ton pertahun”. Berdasarkan data Ditjen Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan (2008), “Produksi rumput laut basah nasional pada tahun 2004 sekitar 410.570 ton, dan mengalami peningkatan pada tahun 2005 menjadi 910.636 ton, tahun 2006 sebanyak 1.079.850 ton dan pada tahun 2007 sekitar 1.343.700 ton pertahun.”
Menurut Rizald (2008), “Kawasan Timur Indonesia (KTI) merupakan salah satu daerah potensil untuk pengembangan budidaya rumput laut dengan sumbangan produksi sekitar 53% dari produksi nasional”. Sebagai contoh, di Kabupaten Jeneponto, luas areal pemeliharaan rumput laut pada tahun 2007 sebanyak 1.556 Ha dengan produksi rumput laut sebanyak 9.310,5 ton (Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Jeneponto, 2007).
Kegiatan budidaya rumput laut meliputi penanganan panen dan pascapanen. Penanganan pascapanen meliputi kegiatan pencucian, pengeringan, pembersihan, penyimpanan, pengepakan, dan pengangkutan. Metode penyimpan dan pengemasan rumput laut selama ini dilakukan petani rumput laut masih menggunakan cara konvensional, yaitu memasukkan rumput laut kering ke dalam karung plastik dengan cara menekan dengan menggunakan bantuan kaki dan tangan, kemudian dikemas dengan menjahit pada bagian ujung atas karung.
Kapasitas berat (bobot massa) rumput laut yang dikemas biasanya mencapai bobot 70 ÷ 90 kg perkarung plastik besar (Fahrul, 2008). Penanganan pengemasan rumput laut dengan metode konvensional ini tentunya merepotkan petani baik dalam proses penegemasan, pemindahan khususnya dalam hal pengangkutan (transportasi) serta waktu pengemasan yang lama.
Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut di atas dibutuhkan suatu prototipe alat penekan (press tool) rumput laut. Alat pres yang dipakai menggunakan sistem hidrolik dengan kapasitas bobot massa yang direncanakan sekitar 20 - 25 kg per kemasan dengan ukuran kemasan (dimensi rencana) 20 x 20 x 40 cm. Alat pres ini sangat efektif digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi serta waktu yang digunakan relatif lebih cepat bila dibandingkan dengan cara konvensional.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Jurusan Teknik Mesin > D3 Teknik Mesin |
Depositing User: | B.J.H Library PNUP |
Date Deposited: | 15 Nov 2023 03:36 |
Last Modified: | 15 Nov 2023 03:36 |
URI: | https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/7109 |