Biodiesel merupkan bahan bakar dari minyak tumbuhun (nabati) yang memiliki siat menyerupai minyak diesel atau solar. Biodiesel dapat dijadikan bahan bakar alternatif dalam menghadapai masalah krisis energi saat ini karena bersifat dapat di perbaruhi selain itu juga bersifat ramah lingkungan. Biodiesel dapat digunakan secara murni atau sebagai campuran dalam bahan bakar diesel minyak bumi dalam rasio tertentu tanpa memerlukan modifikasi pada kontruksi mesin. Prototipe sistem tangki reaktor biodiesel ini menggunakan tahapan pemisahan dengan efek gravitasi yang membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu 1 jam pemisahan. Hal tesebut membuat kami merancang bangun alat pemisahan biodiesel tersebut dengan metode sentrifugal dimana akan mempersingkat waktu dalam proses pemisahan biodiesel dan meningkatkan kapasitas produksi biodiesel secara cepat dan kontinyu.
Proses pengujian pada tahapan pemisahan dengan menggunakan separator ini akan digunakan minyak kelapa sawit sebanyak 2 liter. Efektivitas separator yang akan didapatkan dengan melihat hasil pemisahan pada masing-masing keluaran produk yaitu keluaran biodiesel dan keluaran gliserol. Setelah melakukan pengujian didapatkan kapasitas produksi separator yaitu 158,37 liter/jam (rata-rata dari ketiga pengujian) ini jauh lebih cepat dibandingkan menggunakan efek gravitasi dengan volume yang sama.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dari tahapan pemisahan dengan menggunakan separator biodiesel metode sentrifugal yaitu kontruksi dan proses pengoperasian yang kurang tepat. Proses pengujian memperlihatkan terjadi getararan yang terlalu tinggi dan katup keluaran gliserol terbuka pada putaran yang belum menghasilkan pemisahan yang baik. Selain itu proses pengoperasian khususnya pengaturan putaran pada motor penggerak belum tepat. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan efektivitas yang tinggi maka separator dirancang bangun dengan penuh ketelitian dan keterampilan yang tinggi.