Ubi kayu merupakan sumber bahan makanan ketiga di Indonesia setelah padi dan jagung. Sebagai sumber bahan makanan, ubi kayu dapat diusahakan hampir di semua tempat karena tanaman ini tidak memerlukan banyak persyaratan untuk dapat tumbuh. Pada tanah tandus pun, ubi kayu masih dapat dihasilkan. Jenis tumbuhan ini merupakan salah satu tanaman umbi – umbian. Tanaman ini sudah dimanfaatkan sejak lama dengan kandungan gizi yang cukup tinggi dan telah diperdagangkan bersamaan dengan lintas perdagangan jenis tanaman lainnya. Pusat penanaman hampir merata di Indonesia yaitu meliputi Jawa,Sumatra,Kalimantan,Sulawesi,dan Papua.
Di Sulawesi Selatan khususnya wilayah kotamadya Makassar,jenis usaha yang banyak menggunakan umbi – umbian seperti ubi kayu adalah warung – warung makan seperti: sop ubi, usaha keripik ubi dan masih banyak lainnya. Disamping itu,masyrakat juga mengkomsumsi sebagai bahan pelengkap dan menu lainnya seperti saos yang bahan bakunya terbuat dari tepung ubi kayu itu sendiri atau biasa disebut tepung gasabu. Dalam proses pembuatan tepung gasabu ini ubi kayu dikeringkan dan dikelola lebih lanjut sehingga menjadi tepung.
Berdasarkan pengamatan kami, dalam pembuatan tepung gasabu seperti yang ada di kelurahan Antang tepatnya didaerah Mipa-Mipa Antang, ubi kayu yang telah dipotong tipis-tipis + 2 mm dijemur dialam terbuka, dengan memanfaatkan energi sinar matahari ubi kayu dijemur selama 2-3 hari dengan kondisi temperatur pemanasan 300C sampai dengan 450C. Kualitas hasil pengeringan yang didapatkan dengan menggunakan proses pemanasan sinar matahari akan menghasilkan mutu yang baik apabila dilakukan dengan benar dan kondisi sinar matahari tetap stabil.