Pada peninjauan di industri rumah tangga VCO di Kota Makassar, proses pemisahan daging kelapa dari tempurungnya menggunakan proses manual yaitu dengan menggunakan sebilah parang yang membutuhkan waktu sekitar 180 detik dengan kapasitas produksi dalam 1 jam adalah 20 belahan kelapa. Ahmad Supriyadi (2005) membuat sebuah mesin pencungkil daging kelapa sebagai salah satu solusinya. Namun mesin ini memiliki konstruksi yang cukup rumit dan kurang efektif untuk industri berskala rumah tangga.
Berdasarkan hal tersebut, dilakukan sebuah proses modifikasi dari alat sebelumnya yang bertujuan menghasilkan suatu alat pencungkil daging kelapa yang lebih sederhana dan efisien untuk industri rumah tangga seperti Industri VCO yang ada di Kota Makassar.
Modifikasi dari Alat Pencungkil Daging Kelapa ini digerakkan oleh sebuah motor listrik 0,75 HP, 1405 rpm dengan 2 transmisi yang terdiri dari sabuk, puli, serta reducer 1:70. Alat ini mampu mencungkil daging kelapa dengan rata-rata waktu sekitar 28,33 yang jika dibandingkan dengan proses secara manual dan alat sebelumnya, alat ini sudah cukup baik untuk menjadi acuan penelitian kedepannya meski tidak dipungkiri pada beberapa pengujian alat ini, masih terdapat hasil yang kurang maksimal.