Muhammad. ali fatir and Abd. Fatah Rozali (2011) Rancang Bangun Alat Uji Lenturan. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Rancang Bangun Alat Uji Lenturan.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract
Penggunaan logam diawali dengan besi tuang untuk bentangan lengkung (arch) sepanjang 100-ft (30-m) yang dibangun di inggris pada tahun 1777-1779. Dalam kurun waktu 1780-1820, di bangun lagi sejumlah jembatan dari besi tuang, kebanyak berbentuk lengkung dengan balok-balok utama dari patongan-potongan besi tuang individual yang membentuk batang-batang atau kerangka (truss) konstruksi (www. logam.com). suatu balok pada umumnya akan mentranper beban vertical sehingga kemudian akan terjadi lenturan. Misalnya, balok dibebani F, maka balok akan melentur dengan jari-jari R yang tidak konstan. Potongan yang semula rata akan melentur dan akan tetap kembali.
Sumbuh sebuah balok akan berdefleksi (atau melentur) dari kedudukan semula bila dibawa pengaruh beban terpakai. Harga-harga defleksi balaok yang akurat disilidiki dalam banyak kasus praktis. Unsur-unsur dari mesin haruslah mampu untuk mencegah ketidak-sebarisan dan mempertahankan ketelitian dimensional terhadap pengaruh beban. Dalam gedung-gedung, balok-balok lantai tidak akn melntur secara berlebihan untuk memimdahkan pengaruh psikologis yang tidak diinginkan pada para penghuni dan untuk memperkecil atau mencegah kekecewaan dengan bahan-bahan yang rapuh (Mekanika Teknik)
Begitu pula pada balok dibebani F melebibihi batas kekuatan bahan (Strength Of Materials) yang menerangkan kekuatan (Strength), kekakuan (stiffness, yaitu karakter-karakter deformasi) dan kestabilan (stabillit) dari bagian bangunan pembuat beban. Bila diasumsikan mendapatkan kesalahan sekitar 1% dari jawaban eksak, defleksi dari bentangan sederhanan dalam ordo seperdua puluh dari panjangnya. Dengan mengadakan defleksi panjang bentangan, yang biasanya dipandang bentangan sebagai defleksi besar yang menjadi sepersepuluh panjang bentangan, yang biasanya di pandang sebagai defleksi besar yang tidak dikehendaki, maka kesalahan yang ditimbulkan adalah 4%.
Penetuan lenturan tidak akan berarti sama sekali tanpa melakukan pengujian fisis bahan dalam laboratorium ynag memberikan keterangan mengenai ketahanan bahan terhadap lenturan. Dalam laboratorium, contoh-contoh dari bahan yang diketahui, pembuatan dan pemanasan dilakukan dengan cemat sampai ukuran yang dikehendaki kemudian secara berturut-tutur kepada contoh-contoh ini diberi beban yang diketahui batas defleksi yang diizinkan dari bahan-bahan yang dipasang pada beban terpusat (1/2 L) dan panjang dipasang pada salah satu specimen (1/3 L), (3/4 L), panjang batang uji maksimal 1000 mm. untuk dapat mengetahui hasil pengujian tersebut diperlukan sebuah fasilitas laboratorium pada pengujian tersebut.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Jurusan Teknik Mesin > D3 Teknik Mesin |
Depositing User: | B.J.H Library PNUP |
Date Deposited: | 07 Nov 2023 03:44 |
Last Modified: | 07 Nov 2023 03:44 |
URI: | https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/6952 |