Rancang bangun alat penyuling minyak nilam ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana meningkatkan kapasitas produksi dengan instalasi penyulingan yang mudah digunakan. Metode yang digunakan ialah metode air uap yaitu dalam metode ini, digunakan alat serupa dandang yang didalamnya mempunyai penyangga berupa lempengan yang berlubang – lubang seperti halnya dandang untuk menanak nasi. Diatas lubang – lubang ini ditempatkan bahan tanaman yang akan disuling. Penyangga berlubang tersebut ditempatkan pada jarak tertentu dari permukaan air. Bila dandang tersebut dipanaskan maka air akan mendidih dan uap air akan keluar melalui lubang – lubang itu kemudian keluar lewat pendingin, setelah melewati bahan tanaman yang disuling. Dengan demikian, uap air akan kontak dengan minyak atsiri sehingga minyak akan ikut terbawa keluar oleh uap air dan menguap bersama – sama, kemudian mencapai pendingin. Setelah mencapai pendingin, uap air yang bercampur dengan minyak atsiri akan mengenbun bersama – sama. Karena minyak dan air tidak dapat bercampur maka kedua cairan akan terpisah menjadi dua lapiscairan yang selanjutnya akan dipisahkan dengan cara lain.Dengan menggunakan metode ini dengan kapasitas per siklus sebesar 25 Kg maka diperoleh rendemen perolehan hasil sebesar 2,36%, sedanngkan dengan metode yang sama yang sudah ada sebelumnya untuk daerah Dusun Salumakarra, Desa Noling, Kecamatan Bupon, Kabupaten Luwu diperoleh data rendemen perolehan hasil rata – rata dari beberapa penyuling sebesar 2%.