Bioetanol adalah etanol yang dibuat dari biomassa yang mengandung komponen pati dan selulosa. Bioetanol dapat dijadikan bahan bakar alternatif dalam menghadapi krisis energi saat ini karena bersifat dapat diperbaharui. Selain itu bioetanol dapat digunakan secara langsung ataupun campuran bahan bakar gasolin (bensin) dan hidrogen.
Berdasarkan fakta diatas, muncul sebuah gagasan untuk memanfaatkan sampah organik sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Sebab kandungan pati dalam sampah organik (kulit buah) sangat potensial untuk diubah menjadi bioetanol walaupun dengan massa yang relatif lebih rendah. Rancangan alat ini pun dapat dimanfaatkan sebagai media dalam pengujian dan pengembangan dalam produksi bioetanol.
Tujuan dari tugas akhir ini adalah merancang alat produksi bioetanol sampah organik serta bagaimana memanfaatkan sampah organik menjadi energi terbarukan untuk membantu industri kecil. Adapun rancang bangun alat ini terbagi dalam tiga bagian yaitu tangki hidrolisis, bak fermentasi, alat destilasi. Dimana kapasistas tangki hidrolisis dan tangki destilasi adalah 80 liter, sedangkan bak fermentasi sendiri dibuat kedap udara.
Kadar etanol yang dihasilkan yaitu 1,614 % (untuk hasil fermentasi selama 120 jam), 6,258 9% dengan jumlah etanol yang dihasilkan 20 ml (untuk destilat dengan waktu fermentasi 120 jam), 27, 385% dengan jumlah etanol yang dihasilkan 70 ml (untuk destilat dengan waktu fermentasi 144 jam), 0,044% dengan jumlah etanol yang dihasilkan 150 ml (untuk destilat dengan waktu fermentasi 288 jam).